Cinta dan rindu juga benci

Cinta dan rindu juga benci, Sebuah cinta dalam kehidupan seorang manusia adalah merupakan hal yang mengharubiru dalam kehidupan nyata, mengapa demikian ? ya, sang cinta tak akan bereaksi apa –apa pada awalnya, tetapi saat ia masuk dan mengajak kita berjalan, apa yang terjadi ?
Cinta akan memaparkan dirinya sendiri, tanpa kita minta ! he he nggak salah memang ! lebih baik semua berjalan apa adanya bukan ? dan cintapun seperti itu, seperti ia mengerti , kapan ia akan bicara dan kapan ia harus diam.

Rindu

Salah satu bagian dari sang cinta, ia akan terkait dan mengikuti, kemana sang cinta akan pergi, pagi, siang dan juga malam hari. Saat kita bangun dan terjaga, ah, rasanya kita seperti seorang tawanan kala memasuki apa yang di sebut cinta, tapi itu lebih baik bukan ? sebab dari semua itu pastilah akan ada yang menyenangkan kita, semua berproses dari dan dalam kehidupannya sendiri.
Cinta dan kerinduan seolah menjadi suatu pasangan, seseorang yang sedang di mabuk cinta , mestilah merindkan orang yang ia cintai, sketsanya ada, di dinding – dinding atau di bilik – bilik bambu, di pelupuk mata dan juga menyebar dalam jiwa, hebatnya ia !

Benci

Sebuah cinta juga mengandung kebencian, kebencian yang terlahir dari berbagai sebab , kemunafikan atas cinta, dusta dan selingkuh ! dan karenanya sang cinta seolah arah yang berlawanan dengan benci dan kebencian yang senyatanya adalah bagian dari ia sendiri.
Perjalanan sebuah cinta adalah bagaimana cara kita mendasari sang cinta itu sendiri, menabur benih yang baik, serta tak memenjarakan bagian dari cinta itu sendiri, yang pada akhirnya akan kita tuai bernas dari bulir – bulir buah cinta untuk kita nikmati sebagai hasil yang sepadan dari cinta yang kita tanam, bolehlah merindukan, tetapi janganlah engan sebuah kebencian, penulis.



Comments