Cerpen Saat Luka Itu Ada

Cerpen Saat Luka Itu Ada, Nagoya , hanya terdiam , memandang suratan yang ada dan di berikan untuknya, ya untuknya yang kini ia derita, nggak ada teman hanya seorang diri “ Di batas luka, saat sebuah suasana menempatkan diri kita di dalamnya , suka ataupun tidak, sebuah luka akan menampakan dirinya, dan luka itu tertawa”.
Hampir saja ia lupa, apa yang ia berikan untuk cintanya adalah sebuah hal yang hampa , betapa tidak, Rasta yang nota bene salah seorang yang mampir dalam hatinya, sekarang iapun meninggalkannya, ah , luka, mengapa kau ada “ Sebuah harapan sedikit sekali perbedaannya dengan sebuah kepalsuan , andai kau jeli melihatnya “.
Kadang Nagoya menyesali, mengapa cinta itu ada , dan mengapa pula ia harus mencintai seseorang yang kadang terasa susah payah ? nagoya lupa, cinta juga adalah jelmaan sebuah dusta “ Sebuah suara tak mungkin menyandang lidah serta bibir yang melahirkannya, sendiri ia harus membumbung menyatukan diri dalam swasana, pun seorang diri dengan meninggalkan sarangnya dan mengangkasa melintasi surya, agar ia dapat melihat cinta lebih dekat lagi.

                             Saat Luka Itu Ada

Saat luka itu ada, dengan banyak cerita di dalamnya , ia harus mengerti makna dari memberi dan sebuah pemberian itu sendiri “ Bila kau memberi dari hartamu, tak akan banyaklah pemberian itu tetapi jika pemberian itu datang dari dirimu sendiri, itulah pemberian yang penuh artidan para penerima, janganlah berhutang budi , sebab kalian akan memberati dirimu sendiri dan juga bagi dia si pemberi “.
Nagoya tersenyum, langkah panjang dan ia derita sebagai sebuah luka kini hapus sudah , apa yang ia beri untuk sebuah cinta bukanlah sebuah janji untuk si penerima cintanya, meski ia tahu ada banyak jalan terjal menuju cinta yang agung untuk ia miliki, tapi tak apalah, apa yang ada dan ia rasakan untuk cintanya seakan telah mengenyangkan kehidupannya.

Saat luka itu ada, Nagoya hanya mampu menuliskannya dalam hati saja “ Bahwa hidup penuh arti dan juga sebuah cinta meski kadang terasa melukainya, tetapi pastilah ada harapan yang akan dan selalu menyertainya untuk ia miliki, untuk cintanya yang lain.

Comments