Pengertian Determinisme Lingkungan Dan Possibilisme Lingkungan

Pengertian Determinisme Lingkungan Dan Possibilisme Lingkungan,Studi tentang interaksi antara manusia dan lingkungannya, dan efek pengamatan dari interaksi semacam itu disebut geografi manusia. Studi yang terkait dengan bidang ini berusaha untuk menetapkan faktor manusia atau alam yang mendasari perubahan lingkungan yang terjadi di lokasi tersebut. Ini juga mencoba untuk memahami evolusi sosiokultural manusia berdasarkan rangsangan yang diberikan oleh kondisi kehidupan fisik mereka.
Teori Probilisme lingkungan dan determinisme, dikemukakan untuk memahami dan memahami peran yang dimainkan oleh kondisi lingkungan fisik dalam kemunculan dan kemajuan budaya manusia atau masyarakat di lokasi tertentu.
Tahun 1950, para filsuf percaya bahwa peradaban manusia terbentuk dan berkembang biak di belahan dunia tertentu karena pengaruh langsung lingkungan fisik alami yang ditemukan di tempat-tempat itu.
Mereka mengemukakan keyakinan ini dalam bentuk teori yang menyatakan bahwa lingkungan memiliki efek deterministik terhadap sifat masyarakat dan budaya manusia. Lingkungan alam merupakan faktor pembatas bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat yang mendiami daerah tertentu (environmental determinism).
Ini memberikan alasan logis untuk keragaman yang diamati di antara berbagai peradaban dan permukiman manusia di seluruh dunia. Teori-teori ini memperkuat gagasan bahwa interaksi manusia-lingkungan semata-mata didorong oleh kondisi fisik, dan bahwa mereka searah.
Karena tersedianya teknologi canggih, manusia bisa memiliki dampak lebih besar terhadap lingkungan dan mudah menyesuaikan diri, jika tidak diatasi, dengan kondisi fisik.
Hal ini bertentangan dengan klaim sebelumnya tentang sifat deterministik lingkungan dan karena usulannya mengusulkan bahwa sementara lingkungan memang menimbulkan beberapa faktor pembatas bagi kemakmuran masyarakat yang berpenghuni, masyarakat atau masyarakat juga dapat berdampak pada lingkungan sekitar dan Mencetaknya sesuai kebutuhan mereka.
Setelah tahun 1950, kedua rangkaian teori ini direvisi dan diperbaiki, karena terbukti tidak memadai untuk menjelaskan semua aspek yang berkaitan dengan interaksi manusia-lingkungan. Perbandingan komprehensif kedua konsep ini diberikan di bawah ini.

Possibilisme Lingkungan Dan Determinisme Lingkungan  

Premis Dasar
Manusia dapat mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan sebaik-baiknya, melalui penggunaan teknologi. "Lingkungan fisik, terutama iklim, secara eksklusif membentuk budaya dan perilaku manusia.
Sifat Interaksi
Lingkungan fisik dan budaya manusia saling terkait - Lingkungan fisik menyebabkan perkembangan sosial.
Alasan Penolakan
Dianggap terlalu ekstremis - Sudah terbiasa mempromosikan rasisme.
Di gagas oleh:
 Strabo - Aristoteles
Advokasi oleh
Vidal de Lablache - Friedrich Ratzel
Dikritik oleh
Griffith Taylor - Carl Sauer
Tekanan
Manusia modifikasi lingkungan - Adaptasi manusia terhadap lingkungan.
Contoh
Perubahan warna tubuh ngengat lada hitam - Budidaya tanah oleh pemukiman nomaden purba.
Ini adalah teori ekologi budaya, dan ini adalah studi tentang adaptasi manusia terhadap lingkungan sosial dan fisik sehubungan dengan proses biologis dan budaya.
Untuk lebih menjelaskan perkembangan budaya manusia sehubungan dengan lingkungan tertentu, sebuah teori baru diajukan, yang telah diterima dan digunakan secara luas.

Berbagai sumber

Comments