Pengaruh Positif Dan Negatif Gunung BerapiSebuah gunung api sebenarnya adalah lubang atau celah, di
kerak bumi, di mana batuan lava atau cair, abu dan gas beracun yang ada di
bawah permukaan Bumi dilepaskan oleh letusan yang tiba-tiba dan penuh
kekerasan.
Pengaruhnya Terhadap Lingkungan
Terkadang, ini bisa menjadi struktur mirip gunung dengan
depresi berbentuk mangkuk di bagian atas, melalui mana zat ini dikeluarkan.
Istilah 'gunung berapi' berasal dari nama dewa api Romawi, Vulcan.
Letusan gunung berapi adalah salah satu bencana alam yang
paling merusak, yang membahayakan kehidupan manusia dan menyebabkan perubahan
signifikan di atmosfer. Apakah besar atau kecil, letusan memang mempengaruhi
lingkungan untuk jangka waktu tertentu, terutama karena gas yang mereka
pancarkan.
Banyak gas, seperti belerang dioksida, karbon dioksida,
karbon monoksida, klorin (sebagai gas HCl), fluorin (sebagai gas HF), hidrogen,
helium dan hidrogen sulfida (H2S) dilepaskan ke lingkungan selama letusan
gunung berapi. Struktur vulkanik biasanya terbentuk di tempat lempeng tektonik
terkonvergensi atau divergen. Peregangan atau penipisan kerak bumi, juga bisa
menyebabkan terbentuknya gunung berapi.
Gunung berapi sering dikelompokkan menjadi tiga jenis,
berdasarkan frekuensi erupsi mereka, yaitu aktif, tidak aktif dan punah. Gunung
berapi yang aktif ditandai oleh letusan biasa, sementara gunung berapi yang
tidak aktif adalah gunung yang meletus di masa lalu, tapi sekarang sunyi.
Di sisi lain, gunung berapi punah adalah yang meletus di
masa lalu yang jauh dan tidak mungkin meletus lagi.
Pengaruhnya Terhadap Lingkungan
Sulfur dioksida menyebabkan hujan asam, polusi udara, dan
penipisan lapisan ozon.Sulfur dioksida menyebar ke bagian atas atmosfer di mana
ia memantulkan sinar matahari, dan dengan demikian mengarah ke pendinginan
atmosfer.
Ini memiliki efek
menurunkan suhu rata-rata global, untuk jangka waktu satu atau dua tahun.
Contoh yang terkenal dari ini adalah pendinginan suhu permukaan bumi yang
diakibatkan setelah letusan Gunung Pinatubo di Filipina. Ini juga bereaksi
dengan gas dan partikel lain di atmosfer untuk membentuk kabut vulkanik.
Karbon dioksida
Karbon dioksida menyerap sinar matahari, sehingga
meningkatkan suhu permukaan bumi. Ini adalah gas berat dan dengan demikian bisa
terjebak di beberapa dataran rendah yang disebut depresi. Orang yang menghirup
udara sarat CO2 di daerah seperti itu bisa meninggal dunia. CO2 juga bisa
menumpuk di dalam tanah.
Abu vulkanik dilepaskan ke atmosfer setelah letusan menyebar
hingga ratusan mil persegi. Ini menyelimuti atmosfer di sekitar gunung berapi,
menghalangi sinar Matahari untuk mencapai tanah. Telah berteori bahwa gunung
berapi yang sangat besar dapat menyebabkan 'musim dingin vulkanik'.
Hidrogen klorida (HCl), karena sifatnya yang sangat asam,
berkontribusi pada hujan asam setelah letusan.
Pengaruhnya Pada
Makhluk Hidup
Hujan Abu vulkanik
Abu vulkanik berhembus keluar sebagai partikel kecil. Bila
terhirup, bisa menyebabkan batuk dan sesak napas. Orang yang menderita asma,
bronkitis, dan emfisema sangat terpengaruh olehnya.
Partikel abu halus masuk ke mata dan menyebabkan iritasi,
terbakar, dan gatal. Kornea, yang merupakan bagian mata yang terbuka, menderita
abrasi dan pembengkakan.
Karena berkurangnya visibilitas akibat abu, kecelakaan
sering terjadi di daerah sekitar letusan.
Lava yang sangat panas bisa membunuh tanaman dan hewan
dengan cepat.
Partikel kasar dari aliran piroklastik bisa mematikan. Saat
dihirup, mereka menyebabkan kematian dengan mencekik paru-paru dan menyebabkan
luka bakar.
Orang yang tinggal di sekitar letusan berisiko mengalami
luka dan bahkan kematian karena keruntuhan atap. Ini karena partikel abu terus
diendapkan di atap rumah. Jika berat badan meningkat melebihi atap yang bisa
ditanggung, itu akan gesper.
Gerakan magma, perubahan kuantitas dan kualitas gas yang dipancarkan
oleh gunung berapi dan gempa kecil dapat menjadi sinyal letusan gunung berapi
Pemantauan sinyal ini dengan tepat, teknik manajemen bencana
yang siap, dan menciptakan kesadaran di kalangan masyarakat umum tentang bahaya
letusan gunung berapi dapat memainkan peran penting dalam meminimalkan kerugian
yang terjadi selama bencanatersebut .
Letusan gunung berapi adalah bencana alam yang, selain
menyebabkan hilangnya nyawa dan harta benda manusia, dapat menyebabkan
perubahan lingkungan yang cukup besar. Meski kita tidak bisa mencegah
terjadinya letusan tersebut, kita bisa mengurangi efek dahsyatnya.
Berbagai sumber
Comments
Post a Comment