Perbedaan antara entropi dan entalpi pada Termodinamika,Entropi dan entalpi adalah dua sifat penting dari sistem
termodinamika. Meskipun mereka berbeda satu sama lain, mereka saling terkait.
Enthalpy Dan Entropi
Jenis reaksi kimia
Hubungan antara Enthalpy dan Entropy pada Sistem Tertutup
T. ΔS = ΔH
Di sini, T adalah suhu absolut, ΔH adalah perubahan entalpi,
dan ΔS adalah perubahan entropi. Menurut persamaan ini, peningkatan entalpi
suatu sistem menyebabkan peningkatan entropi.
Dalam bidang kimia, termodinamika mengacu pada bidang yang
berhubungan dengan panas dan energi suatu sistem dan studi perubahan energi
suatu sistem. Enthalpy dan entropi adalah sifat termodinamika.
Enthalpy Dan Entropi
Enthalpy, dilambangkan dengan simbol 'H', mengacu pada
ukuran kandungan panas total dalam sistem termodinamika di bawah tekanan
konstan. Enthalpy dihitung dalam bentuk perubahan, yaitu, ΔH = ΔE + PΔV (di
mana E adalah energi internal). Unit SI dari entalpi adalah joule (J).
Entropi, dilambangkan dengan simbol 'S', mengacu pada ukuran
tingkat gangguan pada sistem termodinamika. Ini diukur sebagai joule per kelvin
(J / K). Entropi dihitung dari segi perubahan, yaitu, ΔS = ΔQ / T (di mana Q
adalah kandungan panas dan T adalah suhunya).
Mari kita lihat kedua sifat termodinamika ini secara lebih
rinci.
Enthalpy
Hal ini dapat
didefinisikan sebagai energi total sistem termodinamika yang mencakup energi
internal. Selanjutnya, untuk sistem homogen, ini adalah jumlah energi internal
E dari suatu sistem dan produk tekanan (P) dan volume (V) sistem.
H = E + PV, di mana PV mengacu pada kerja mekanik yang
dilakukan pada atau oleh sistem.
Enthalpy tidak bisa diukur secara langsung. Dengan demikian,
terjadi perubahan entalpi yang bisa diukur. Ini diberikan oleh,
ΔH = ΔE + PΔV
Dengan demikian, perubahan entalpi adalah jumlah perubahan
energi internal dan kerja yang dilakukan.
Enthalpy adalah fungsi negara dan bergantung pada perubahan
antara reagen dan produk awal dan akhir yaitu dalam hal reaksi kimia. Dengan
demikian, perubahan entalpi itu penting.
Jenis reaksi kimia
Ada dua jenis reaksi
kimia yaitu eksotermik dan endotermik
Reaksi eksotermik adalah reaksi dimana ada pelepasan panas.
Dalam hal ini, energi diberikan ke sekitarnya. Energi yang dibutuhkan agar
reaksi terjadi kurang dari total energi yang dilepaskan. Selanjutnya, entalpi
produk lebih rendah dari entalpi reaktan. Jadi, entalpi berubah atau ΔH negatif
atau memiliki nilai negatif.
Reaksi endotermik adalah reaksi dimana terjadi penyerapan
panas. Dalam hal ini, energi diserap dari sekitarnya dalam bentuk panas. Di
sini, entalpi produk lebih tinggi dari pada entalpi reaktan. Dengan demikian,
perubahan entalpi atau 'ΔH' positif atau memiliki nilai positif.
Dengan demikian,
entalpi suatu reaksi dapat dihitung sebagai berikut:
ΔH = Σ nHroduk-Σ maktaktan, dimana n dan m adalah koefisien
dari produk dan reaktan.
Artinya, menurut persamaan yang disebutkan di atas, entalpi
reaksi adalah jumlah enthalpies produk yang dikurangkan dari jumlah enthalpies
reaktan.
Entropi
Diciptakan oleh Rudolf Clausius, ini adalah properti
termodinamika dan dapat didefinisikan sebagai ukuran jumlah cara spesifik di
mana sistem termodinamika dapat diatur. Hal ini dapat disebut sebagai ukuran
kekacauan atau kekacauan dalam sistem tertutup. Dikatakan sebagai energi panas
atau panas yang tidak lagi tersedia untuk dikerjakan oleh sistem, dengan
demikian karakteristik dari keacakan partikel.
Menurut hukum kedua termodinamika, selalu ada peningkatan
entropi sistem yang terisolasi
ΔS atau perubahan entropi pada awalnya diwakili oleh,
ΔS = ∫ dQrev / T, dimana T adalah temperatur absolut dan dQ
adalah perpindahan panas ke sistem.
Persamaan ini untuk proses termodinamika reversibel.
Selanjutnya, juga bisa disebut definisi makroskopis entropi.
Kemudian, entropi digambarkan oleh Ludwig Boltzmann
berdasarkan perilaku statistik komponen mikroskopis sistem. Menurutnya, entropi
adalah ukuran dari jumlah konfigurasi mikroskopik yang mungkin dari atom dan
molekul (secara individu) sesuai dengan keadaan sistem makroskopik.
S = KB Di mana,
S adalah entropi gas ideal, KB adalah konstanta Boltzmann,
dan W adalah jumlah microstates yang sesuai dengan keadaan makro tertentu.
Padatan memiliki entropi rendah karena strukturnya yang
lebih teratur dibandingkan dengan cairan. Cairan memiliki entropi perantara
karena lebih banyak dipesan daripada gas tapi kurang dipesan daripada padatan.
Gas diketahui memiliki entropi tertinggi karena mereka memiliki kelainan paling
banyak.
Contoh
Entah entalpi dan entropi bisa dijelaskan dengan contoh
seperti mencairnya es. Perubahan fasa ini hlmrocess dapat diberikan sebagai
berikut: H2O (s) ------> H2O (l) Dalam sistem termodinamika ini, panas
diserap oleh es, sehingga menghasilkan ΔH positif. Nah, karena perubahan fasa
yang dilibatkan i. e. padat berubah menjadi cair, tingkat gangguan dalam sistem
meningkat, sehingga membuat ΔS positif.
Mengingat persamaan hubungan yang disebutkan di atas lagi,
ini menggarisbawahi kenyataan bahwa kedua sifat termodinamika berbanding lurus
satu sama lain, perubahan entropi dari sistem tertutup tidak akan pernah
negatif.
Berbagai sumber
Comments
Post a Comment